Sabtu, 27 Oktober 2012

...Kesadaran Sesaat Lebih Berharga Daripada Dunia Seisinya...

                                                            Belajar Dari Seorang  Syaipul
               Kisah ini terjadi sekitar hampir 5 tahun yang lalu,di awal minggu penghujung bulan juni 2008, cerita itu polos sepolos wajah dan penampilan lugu syaipul sebut saja nama siswa ini, alur penuturannya yang runtut membuat saya sebagai gurunya terhenyat sejenak, dada berdegup kencang dan bulu kuduk sebagian berdiri, seorang siswa yang sering terlambat, membolos
, trek-trekan ( adu balap sepeda motor ) liar, minum-minuman keras dan hal-hal yang negatif bisa mempunyai pikiran seperti itu, pikiran yang tidak wajar dan diluar batas pemikiran manusia normal, terkadang kitapun jarang berfikir seperti itu.


             Tak seperti biasanya pagi itu ia kelihatan pucat, matanya sayu, pandangannya hampa, sesekali wajahnya ditengadahkan kelangit yang biru bersih, baru pertama kali itu ia merasakan hal yang berbeda dari biasanya, akhir-akhir ini ia merasa suntuk dan galau, bingung mencari jawaban dari hatinya yang selalu bergolak, golakan-golakan yang selalu mempertanyakan substansi hidup yang ia jalani, ia berfikir bahwa selama ini kehidupannya tiada arti. Hari itupun sebenarnya ia malas untuk masuk sekolah yang baginya adalah membebani dirinya, ia iri pada pohon dan dedaunan yg dilaluinya dalam perjalanan kesekolah, mereka semua merasa bebas tanpa beban dan tuntutan. Brakkk..! bunyi pintu terdengar ditutup sembari menyambar tas rangsel yang keseharianya ia bawa, tanpa ba..bi..bu.,syaipulpun langsung mancal sepeda motor bututnya melaju berkejaran dengan waktu dan melibas jalan arteri kota pahlawan itu menuju sekolah tercinta dan elit dikawasan jalan Ahmad Yani, mendekati pertigaan Margorejo, traffic light kelihatan sudah berwarnya kuning untup-untup syaipul malah menambah kecepatan sepeda motornya karena dalam hatinya ia ingin tidak terlambat lagi. Seperti biasanya pagi itu ia terlambat sekolah, tiba di depan sekolah ia sudah disongsong oleh beberapa satpam yang berjaga, ketika ia akan memasuki kelasnya, syaipul sudah disambut oleh beberapa orang guru yang sengaja ditugaskan oleh sekolah untuk mengawasi siswa-siswi yang terlambat.
“Telat Maneh Koen Pul dino iki?” ( terlambat lagi kamu pul hari ini ) sergah seorang petugas, “iya pak”, jawab syaipul dengan lesu, “kenapa hampir setiap hari kamu selama dua minggu ini terlambat terus pul”?, lanjut petugas jaga tersebut dengan nada agak meninggi, “ Ayo ke Ruang BP sana”..!, “iya pak” jawab syaipul sambil ngeloyor ke ruang BP yang terletak dilantai 2 sekolah ini.
Sembari menitikkan air mata ia menceritakan semua yang dialaminya selama ini ke guru BPnya, termasuk juga mencari jawaban dari pertanyaan hatinya ‘kemanakah aku setelah hidup ini?’, ia juga menceritakan rentetan kejadian yang menimpa dirinya termasuk ia baru saja kehilangan teman yang selama ini menjadi sahabat karibnya yang menjadi joki ( pengendara sepeda motor adu balap liar yang sengaja di sewa ) dalam trek-trekan, ia tewas terlindas motornya sendiri dalam sirkuit adu balap liar tersebut tatkala terlambat menginjak pedal rem sepeda motornya pada lep terakhir balapan yang mengakibatkan dia bertabrakan dengan joki lainnya, disamping itu juga peristiwa belum lama ini ia ditinggal oleh ibunda tercintanya, ibu tempat ia berbagi suka dan duka, tempat ia menumpahkan segala asa, persoalan dan uneg-unegnya selama ini, ibunya menyusul ayah syaipul yang sudah 2 tahun mendahului meninggalkan mereka berdua dalam mengarungi hidup di dunia.
        Kematian memang merupakan salah satu tahap dari sejarah panjang kehidupan manusia yang tidak bisa dihindari, sebuah etape yang senantiasa memberikan penyadaran bagi seseorang bahwasannya kenikmatan itu hanya semu dan fana belaka, sayangnya ditengah gemerlap dan nikmatnya hidup, banyak manusia yang lupa dengan tahap ini, mereka lalai bahwa akhirat semakin mendekat dan dunia akan berlalu, pada fase ini banyak manusia yang masih sibuk dengan dugem pribadinya, entah itu dugem berupa kekayaan, keterkenalan, glamour, pangkat / jabatan atau sejuta dugem-dugem pemuas nafsu syahwat lainnya.
Teman, kesadaran untuk mengingat mati bagi seorang sufi yang termashur yakni Imam Al-Ghozali adalah sangat penting karena beliau memandang bahwasannya metode ini mampu menyadarkan manusia akan hakikat hidup, kesadaaran seperti ini menurut Al-Ghozali dapat dilakukan dengan mengosongkan hati dari segala bentuk kepentingan nafsu duniawi kemudian menggantinya dengan ingatan pada Alloh SWT sehingga diharapkan mampu menghadirkan sifat-sifat ke-illahian dalam setiap tarikan nafas dan setiapm pengingatan nama Alloh secara totalitas.Cara paling produktif menciptakan kondisi ini menurut Al-Ghozali adalah dengan mengingat keluarga dekat, sahabat atau teman yang sudah meninggal.
Sahabat, Untuk mengakhiri tulisan ini ada baiknya kita mencontoh seorang sufi yang bernama Ar-Rabi’ Bin Khutzzaim yang mempunyai cara unik untuk mengingat kematian, ia menggali kubur dalam rumahnya dan setiap malam ia tidur didalamnya sehingga ia bisa terus-menerus mngingat kematian, karena ia merasa sesaat saja ingatannya akan kematian hilang, hatinya menjadi rusak.
                                                                                 Waalohu A’lam Bishowab

Tidak ada komentar: